Kesadaran Tarbiyah

بسم الله الرحمن الرحيم

Sejak smp aku sudah menjadi anggota dkm
Memang tidak hanya dkm ekstrakulikuler yang aku ikuti
Taekwondo dan jurnalistik pun aku ikuti
Aku ingin aktif dimana-mana
Saat itu rasanya banyak hal baru yang ingin aku pelajari

Namun dari seluruhnya hanya dkm tempat aku bertahan hingga aku lulus dari smp
Alasannya? di dkm aku menemukan 'keluarga baru'
Dkm hanya hanya terdiri dari beberapa gelintir orang saja
Bahkan bisa dihitung dengan jari

Anak-anak pada masa itu pada umunya jarang yang tertarik dengan kegiatan keislaman
Lebih banyak yang memilih aktivitas selainnya seperti martial arts atau musik
Saat itu pun mentoring masing tabu dan jarang dilirik

Tapi entah kenapa aku merasa begitu nyaman disana
Memang tidak banyak yang kami lakukan
Kurang lebih hanya melaksanakan hari besar islam atau kaderisasi anggotanya

Namun semakin bergulirnya waktu
Ketika aku menginjak kelas 3 smp, anggotanya semakin banyak saja
Dan dominannya laki-laki, padahal angkatanku anggota laki-laki hanya 2 orang

Semakin bertambahnya anggota, kegiatan kami semakin kreatif dan menyenangkan
Banyak hal yang kami lakukan bersama
Termasuk rihlah, mentoring gabungan atau sekedar makan-makan bersama (botram)
Disanalah aku mengenal bahwa dkm atau rohis tidak membosankan sama sekali
Justru disanalah aku mengenal ilmu-ilmu elektro, pecinta alam, kreatifitas, ukhhuwah dan banyak hal lainnya

Rohis 554 adalah rohis smp5
Tempat pertamaku mengenal islam lebih menyenangkan dan variatif
Tempat dimana aku dimana aku dihargai dan disayangi

Begitupun ketika aku menjadi siswa sma
Sma pertamaku pun seperti sebelumnya
Kegiatan rohis sma7 itu sangat minoritas disana
Namun kembali lagi, yang kurasakan disana adalah ukhuwah

Sama ketika aku pindah ke sma keduaku di 2
Rohis disana jauh lebih berkembang dibandingkan di smaku sebelumnya
Kegiatan rohis begitu digemari dan dihargai para guru-guru
Kesan positif menaungi rohis dkm ini sejak pertama aku bergabung disana

Ukhuwah kami begitu erat, seakan kami sudah seperti saudara
Entah mengapa walaupun kehidupan sma pada umunya tidak begitu mulus
Sebenarnya ada beberapa hal yang tidak sreg ketika itu
Namun kebersamaan kami di dkm menjadi suatu kisah indah tersendiri yang mengikatkan kami hingga kini

Di dkm sma pun aku kembali mulai aktif menjadi anggota
Dan kembali menjalani mentoring dengan antusias
Mentoring yang sangat sederhana tanpa tuntutat apapun
Begitu sederhana namun mengena
Dan terpatri hingga kini

Disanalah aku mengenal pentingnya berdakwah
Disanalah aku mulai faham walaupun sedikit-sedikit
Perlahan aku menyadari betapa pentingnya peran kita dalam kemenangan islam
Betapa mulianya jalan Allah untuk kita agar senantiasa berafiliasi sepenuhnya

Begitu masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi
Aku kembali bertemu dengan orang-orang shaleh yang meningkatkan rasa ketertarikanku
Pada mulanya aku hanya dipertemukan dan ditempatkan dalam suatu majelis untuk bermusyawarah
Namun kemudian lambat laun aku fahami bahwa jalan ini adalah jalanku
Jalan perjuangan yang amat mulia dihadapan Allah
Satu cara yang aku fikir begitu efektif untuk meraih ampunan dan ridho' Allah atas diriku

Maka aku niatkan dalam hati, untuk mengabdikan diri secara totalitas memberikan peran-peran terbaik dalam dakwah ini
Karena dakwah memilih siapa pemeran yang sesuai untuknya
Bukan seorang yang lemah keimanannya atau orang yang penuh keluh kesah
Karena jalan ini penuh onak duri dan berbagai hambatan
Hanya orang-orang yang bersedia ikhlas dan bersedia berkorban yang mau menjadi pemeran penting di dalamnya

Di kampus pula aku melanjutkan mentoring ini menjadi halaqah
Satu hal yang aku sadari hingga kini bahwa mentoring yang aku lakukan semata-mata agar menjadi insan yang bertaqwa dihadapan Allah
Juga bersedia mengabdikan hidup di jalan Allah karena mengharapkan ampunanNya atas semua dosa-dosaku
Jadi sangat tidak bijak rasanya jika keinginan mentoring ini hanya beacuan pada seorang tokoh, sekumpulan golongan atau hanya kepentingan pribadi
Jika ada yang seperti itu, ingin kuajukan pertanyaan padanya
"Jadi selama ini, kamu mentoring itu untuk apa dan siapa?"

Kasus seperti ini seringkali terjadi di sekitarku
Visi dan misi pembinaannya hanya jangka pendek
Karena niatnya hanya beracuan pada kepentingan duniawi saja
Padahal sangat disayangkan sekali, tujuan Illahiyah dicampurbaurkan dengan kepentingan pribadi yang bersifat sangat semu

Seperti nasihat seorang tentorku :
"Mentoring kita mungkin tidak berlangsung selamanya, entah karena keadaan bagaimana kedepannya, namun saya pesankan untuk kalian bahwa mentoring ini kita lakukan bersama semata-mata untuk perubahan, menjadikan diri lebih baik lagi demi mendapatkan ridho' Allah atas diri kita. Jadi jangalah kalian berhenti belajar islam hingga kapanpun, saat memang terkondisikan atau pun tidak. Karena mentoring ini bertujuan menshalehkan diri pribadi dan lingkungan sekitar kita nanti."
Seperti nasihat ibuku juga :
"Bermimpilah untuk mengubah orang lain, namun ubahlah diri sendiri menjadi lebih baik, karena otomatis orang lain akan ikut berfikir dan berubah menjadi lebih baik juga" 
Pun seperti nasihat seorang teman :
"Jadilah sebuah pohon yang menumbuhkan dirinya sendiri dan memberi manfaat bagi orang lain, namun jangan jadi sebuah lilin karena lilin yang menyala memang mampu menolong orang lain namun diri sendiri justru akan semakin habis atau hilang tanpa ada perubahan yang berarti." 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah