Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Jangan kau lewatkan tanpa harapan

بسم الله الرحمن الرحيم "Jangan kau jadikan satu kenangan, yang memilukan... b erdiri teman Jalan begitu banyak terbentang, jangan kau lewatkan tanpa harapan..."  -   Bondan Prakoso and Closehead Lirik lagu yang tak sengaja aku nyanyikan saat merapikan rumah. Membuatku berfikir pentingnya memiliki harapan dalam setiap milestone kehidupan. Baik itu harapan untuk diri pribadi, orang lain bahkan keluarga. Kemudian aku berfikir, harapan apa yang benar-benar kuinginkan? Ternyata sama seperti orang kebanyakan, aku ingin sekali memiliki keseimbangan baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, pencitraan baik, kepercayaan, dll. Keluarga yang aku harapkan adalah keluarga yang hangat dan berahlaq mulia. Namun rasanya memang effortku kearah sana masih sangat kurang, apalagi yang menyangkut diriku sendiri. Sebenarnya aku seringkali melupakan apa kebutuhanku sebenarnya. Entah karena diriku yang terlalu mudah menyerah atau karena terlalu meremehkan pencapaian yang ingin aku raih. Kenyataa

MRS.COMPLAIN

بسم الله الرحمن الرحيم Complain or mengeluh, sering banget kita dengar dimanapun, siapapun dan kapanpun. Termasuk diriku sendiri yang juga sering mengeluh bahkan tak sadar saat sedang mengeluh. Akhir-akhir ini ku mengeluhkan masalah repot dan pusingnya mengurus anak-anak. Lelah dengan teriakan, bentakan serta amukan saat ia marah. Namun ku dapat berita yang begitu memilukan. Salah satu teman kami di grup qoster telah mengalami 2 kali miscarriage atau keguguran. Entah alasannya apa, yang pasti akan sangat berat bagi kesehatan psikis dan fisik pasangan suami istri tersebut. Serasa diingatkan dengan tegas oleh Allah tentang karunia buah hati ini. Betapa karunia anak itu merupakan suatu karunia yang luar biasa besar dan berharganya bagi pasangan.  Padahal baru beberapa jam lalu,  aku mengeluh,  anak-anak suka membentak dan mengamuk anak-anak tidak mau menuruti apa mauku anak-anak lambat dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari anak-anak sulit diajak untuk belajar anak-anak hanya mau menonto

My beloved first daughter, Verita

بسم الله الرحمن الرحيم Putriku Verita, ia anak yang pemalu, pintar dan penyayang. Ia begitu lemah lembut dan mudah menangis. Tapi ternyata anak ini begitu tinggi kepeduliannya. Ia seringkali berinisiatif membantu orangtuanya dan saudaranya sehari-hari, melalui bantuan-bantuan ringan.  Di usianya, Verita mampu memahami dan mengerti kondisi lingkungan serta penjelasan yang disampaikan kedua orangtuanya. Ia berhasil mengatasi gejolak ego pribadi dan kekecewaan terhadap sesuatu yang diinginkannya. Memang rasanya Verita mudah menyerah, namun jika terus menerus diyakinkan dan disemangati, ia pasti bisa melakukan semua hal. Verita lahir dikala kedua orangtuanya masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Ia menjadi bagian dari pembelajaran akademis dan dinamika kehidupan awal rumah tangga kedua orangtuanya. Sama seperti pasangan kebanyakan, orangtuanya pun mengalami naik turun serta asam manisnya pasangan muda yang berusaha beradaptasi dengan pasangannya. Di masa adaptasi berlangsung pula