Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

House Course

Ramadhan kan berakhir... Prt minta pulang kampung... Otomatis, kerjaan rumah or house course kudu dihandle ku abdi. Yes, than i dream when i didn't not do the house course. Then my mother-in-law will do or noone will. Pemandangan terburuk adalah suasana dapur yang amburadul, menjijikan, jorok, cairan, kotoran sisa makanan, kotoran limbah sayuran dan makanan yang akan dimasak menumpuk. Lalat, tikus, kecoa dimana-mana. Aku sangat tidak tahan. Lebih baik aku cicil sedikit-sedikit dan melakukan sesuatu agar aku tidak sampai melihat pemandangan terburuk yang pernah aku lihat didapur. Entah mengapa adik iparku malas mencuci piring dan alat masak bekas ia pakai. Daripada pmemikirkannya lebih baik aku dahulukan action, mencegah pemandangan menjijikkan hadir dirumahku. Aku sangat tidak tahan dengan sampai, cairan menapung, curut, tikus dan semua hewan yang berkumpul saat ada limbah. Terutama limbah rumah tangga yang tercampur aduk seluruhnya, tanpa bisa dipilah-pilah. Cucian yang sang

Arti Bahagia

Dulu, saya kira pernikahan bisa membuat saya bahagia. Melalui dinamika kehidupan bersama berlandaskan iman dan cinta, mungkin akan menjadi syurga dalam rumah tangga Namun rasanya saya merasa banyak ketidakbahagiaan, untuk hal sederhana saja. Sulit rasanya merasanya ketenangan dan kelegaan telah berjuang bersama. Saya merasa selalu berjuang sendirian. Meskipun memang keadaan kami, tapi kesendirian saya terus menerus berlangsung hingga kini. Ternyata hanya menjadi ibu rumah tangga pun sama sekali bukan kebahagiaan bagi saya. Saya mengalami tekanan dan tuntutat dari berbagai fihak, pun dari diri saya sendiri. Hidup saya hampa tanpa tujuan. Ya memang dikepala saya, banyak tujuan yang bisa diraih saat memiliki kedudukan dan uang. Tapi aslinya memang lebih banyak dari itu, bukan hanya keduanya itu. Hal lain pun saya miliki tapi saya tidak punya kepercayaan diri untuk membangun sesuatu, untuk bertukar dengan orang lain yang bisa menjadi lingkar luar hidup saya. Saya merasa hampa, tertekan