Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

The problem is YOU!

Gambar
Dia, sangat ahli menyudutkan dan mengintimidasiku agar aku merasa tidak berharga sama sekali, agar aku merasa semakin rendah diri dan tak berharga bagi siapapun. Dia, selalu membahas bagaimana aku mengecewakannya, membuatnya menyerah dan banyak hal lain yang bersumber dari diriku menurutnya. Dia, memintaku berada disampingnya namun disaat yang sama diriku dimarginalkan seolah tak berharga.  Sebenarnya apa maunya, ia betul-betul mempermainkan ku saat aku benar-benar berniat dan bersikap mendukung serta menyayanginya sepenuh hati. Memang manusia tidak boleh berharap. Namun apa yang kulakukan hingga kini rasa-rasanya tidak berharga sama sekali dikacamata kesombongan dirinta. Dia mengatakan bahwa diriku kini jauh darinya, yang seolah kini sudah berada diatas langit dan tak sanggup meraih kembali bumi. Dalam katanya, hanya ada ambisi dan kesombongan yang ku rasa. Bukan usaha untuk mendukung dan membujuk demi tujuan bersama. Perasaanku? Marah, kesal, dan bosan. Berkali-kali dimak

Another Suffocating Call

Perbedaan besar reaksi LDMku dan suami, Suami lebih sering kesal, bosan dan kelelahan saat mengobrol denganku di telfon. Kecuali saat berinteraksi dengan anak-anak. Karena sering seperti ini, saat ditelfon aku akan segera mencari dan mendekat ke posisi anak-anak agar mereka bisa saling bercakap. Berbeda denganku, aku kerap kali mengkhawatirkannya saat terpicu berita atau informasi mengenai dojter, tenaga medis dan pandemik. Aku mengkhawatirkannya. Namun entah rasa itu sempet tersampaikan atau tidak, entahlah. Dalam khawatirku, aku terus merindu. Hampir tidak pernah aku marah dan kesal kepadanya ditelfon, karena aku tau dirinya merasa begitu lelah dan terkuras. Berbeda dengan diriku, yang dianggap tak berguna, tak produktif dan tak melakukan sesuatu agar seimbang dengan frekuensinya sekarang, bahkan nanti setelah gelar spesialis didapat.  Saat kekesalannya muncul lagi ke permukaan. Ia akan mulai membahas kembali incapabilitasku dalam mengurus, mendidik anak-anak, bersikap produktif, cek