Ikhtiar Masa Depan

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dunia pasca kampus tidak berakhir hanya sampai wisuda. Ternyata akhir dari pembelajaran selama 4,5 thn ini dimulai sekarang. Karena akhir dari sesuatu akan mengawali sesuatu hal yang baru. Selesei wisuda, muncul beribu rencana dalam benakku, yang belum pasti awal dan tujuannya, yang terfikir olehku ketika itu adalah 'hal apa yang seharusnya aku lakukan untuk mengisi kekosongan aktivitas setelah hari aku di wisuda???' hanya itu, jujur saja hanya itu saja yang muncul dikepalaku kala itu. Benar-benar dalam posisi yang membingungkan, tak kenal mula apalagi arah. Seakan baru saja sampai di bandara suatu negara, tanpa tau nama negara apa yang sedak dipijak.

Satu hal yang tidak bisa aku lakukan baik sebelum atau setelah kelulusan yaitu 'berdiam diri'. Hal yang paling aku fahami dari diri sendiri adalah aku tidak bisa berdiam diri, karena diam (dirumah saja) tanpa aktivitas atau tugas yang pasti atau harus kukerjaan akan mengendurkan semangatku untuk berjuang, semangatku untuk mengembangkan diri, efek terbesar kelulusanku adalah semakin besar resiko 'semangat' dalam diri yang semakin redup.

Lalu aku mencoba sharing kepada kedua orang tuaku, satu-satunya tempat aku bisa mencurahkan apapun dan mereka menyarankan aku untuk mennentukan tujuanku akan kemana dan seperti apa. Proses yang cukup lama untuk berikhtiar memilih satu jalan. Sebelumnya banyak hal yang aku khawatirkan, aku bingungkan dan sebagainya, tapi tentu saja orang tuaku selalu mendukung apapun keinginanku.

Rencana awalnya, setelah aku lulus maka aku akan bekerja. Aku ingin sekali membantu kedua orang tuaku, aku ingin menolong mereka semampuku. Namun kemudian perihal ini tidak disarankan kedua orang tuaku. Mereka lebih ingin aku melajutkan studi karena hanya pendidikan yang tinggi yang bisa mereka berikan padaku.

Kemudian berputar kembali benak ini. Mungkin benar jika melajutkan pendidikan ditunda maka akan muncul kendala lainnya dan mereka pun mempertimbangkan keinginanaku, kemampuanku. Akhirnya aku menerika saran yang mereka berikan. Lalu sejak itu aku berusaha ikhtiar semaksimal mungkin agar aku mampu melajutkan pendidikan.

Banyak faktor sebenarnya yang memberatkan aku melajutkan studi, tapi kembali lagi, mereka berdua orang tuaku selalu mendorongku melakukan yang terbaik, menghargai kemampuanku, menghargai keputusanku. Aku sayang menyayangi mereka. Aku juga berharap kepada Allah, untuk melapangkan jalan yang aku tempuh seandainya itu baik untukku dan melapangkan hatiku jikalau jalan itu tidak baik untukku. Karena ikhtiar ini semata-mata untuk meningkatkan keimananku yang tak seberapa.

Harapanku seandainya bertambah ilmu ini maka bertambah pula keimanan ini, seandainya kesungguhanku dalam berikhtiar bisa menjadi bukti keridho'an Allah terhadapku maka semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan, aamiin.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah