Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Catatan kajian manajemen konflik

Alhamdulillah di IG sedang ada live manajemen konflik dengan ustadz Cahyadi Takariawan. Beliau memberikan 7 cara menghadapi konflik. Beliau menasehati bahwa jangan memulai mengkritik pasangan, apalagi sampai mengkritik kepribadian, karakter, keputusan, dsb. Meskipun aku telah mengalami itu semua, aku sudah sering dikritik, bukan dinasehati. Aku sering mengalami penghinaan-penghinaan dari usahaku yang diremehkan olehnya, pengorbanan yang diremehkan olehnya, sampai pada keputusan yang diremehkan olehnya. Hampir semua pemikiran ku dikritik pedas dan sadis. Dia sama sekali mengesampingkan cara menasehati dengan cara yang baik, katanya jika aku hanya dinasehati tidak akan berpengaruh atau tidak didengar, begitu anggapannya, padahal tidak. Dan yang paling urgen adalah jika membicarakan masalah visi, ia akan menghindar, defense dan mengatakan bahwa dia sudah lama menyerah dan tidak lagi memperdulikannya. Padahal meskipun aku belum menentukan cita-cita dunia tertinggi, namun aku memiliki cita-

Suami adalah Titipan

Malam tadi betul-betul menguras diriku. Aku hanya bermaksud mengobrol tentang anak-anak, perkembangannya dan bagaimana mendidiknya mempelajari adab, nilai-nilai keislam, dll. Entah apa yang kusampaikan terdengar lain ditelinganya ataukah sedari awal sudah menumpuk kekecewaan, kejengkelan, dan amarah dalam dirinya. Akhirnya maksud baikku direspon negatif. Katanya aku hanya bisa mengeluh-mengeluh saja. Katanya anak-anak tidak lagi trust kepadaku, dll. Memang kemudian ia memberikan nasehat agar anak mendapat perhatian kita, namun dengan paksaan. Metode ini bertolak belakang dengan yang selama ini aku berusaha menerapkannya. Paksaan terdengar negatif namun aku akan modifikasi agar mereka tidak merasa terpaksa.  Maksud hati bertukar pikiran dengan suami, ya dimulai dengan permasalahan yang ingin kupecahkan bersama. Tapi dia bilang aku hanya mengeluh, salah lagi deh. Telfonku diputuskan tiba-tiba, ditelfon balik malah diabaikan. Jelas ini gesture-gesture penolakan yang menyebalkan. Berkali-k