Ghaudzul Bashar
بسم الله الرحمن الرحيم
"..La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin.."
Sebuah nasihat cerdas tentang ghaudzul bashar
Betapa pedih ketika merasakannya sendiri
Seolah diri ini ditampar oleh kenyataan dan peringatan yang beriringan
Betapa jelas Allah perintahkan untuk menjaga pandangan
Rupanya belaian lembut tak mampu memejamkan mata hati yang meluap-luap
Pada akhirnya hadir sebuah tamparan keras yang menyadarkan
Betapa pentingnya membuat pertahanan diri dari sesuatu yang berlebihan
Biarpun pahit tapi mampu merefleksikan luapan yang tak terkendali
Mata menjadi jalannya rasa tiba di hati
Dan mata itu pulalah yang mengiris bahkan menghitamkan cahaya menjadi kegelapan
Kelam tak berdasar
Begitu rendah tak berarah
Jalan itu kini tak lagi jadi penentunya
Kini cahaya mampu kalahkan kegelapan
Yang sempat hadir dan melukai
Tapi tak apa
Kepiluan yang mencengangkan mampu meluruhkan rasa yang hampir mengerak
Keadaan hina tanpa jejak maupun rasa
Pergilah..
Hilang dan tenggelamlah di lautan misteri kehidupan
Biarlah berlalu apa yang seharusnya telah dilupakan
Temukan kembali butir-butir cahaya yang sempat padam
Sentuh lah setetes embun pagi segar yang menyejukkan
Jadikan momentum menjadi pelajaran kehidupan
Hanya sekali, tidak yang lain
Cukup menjadi kisah jenaka di masa itu
Karena kini ku tlah kembali menuju jalan penuh cahaya, harapan dan benih kasih
"...Rabbi audzidni an asykura ni'matakallati an'amta alayya, wa 'ala waldayya, waan'amala shalihantardhohu wa adkhilni birahmatika fii ibadikashalihin.."
"..La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin.."
Sebuah nasihat cerdas tentang ghaudzul bashar
Betapa pedih ketika merasakannya sendiri
Seolah diri ini ditampar oleh kenyataan dan peringatan yang beriringan
Betapa jelas Allah perintahkan untuk menjaga pandangan
Rupanya belaian lembut tak mampu memejamkan mata hati yang meluap-luap
Pada akhirnya hadir sebuah tamparan keras yang menyadarkan
Betapa pentingnya membuat pertahanan diri dari sesuatu yang berlebihan
Biarpun pahit tapi mampu merefleksikan luapan yang tak terkendali
Mata menjadi jalannya rasa tiba di hati
Dan mata itu pulalah yang mengiris bahkan menghitamkan cahaya menjadi kegelapan
Kelam tak berdasar
Begitu rendah tak berarah
Jalan itu kini tak lagi jadi penentunya
Kini cahaya mampu kalahkan kegelapan
Yang sempat hadir dan melukai
Tapi tak apa
Kepiluan yang mencengangkan mampu meluruhkan rasa yang hampir mengerak
Keadaan hina tanpa jejak maupun rasa
Pergilah..
Hilang dan tenggelamlah di lautan misteri kehidupan
Biarlah berlalu apa yang seharusnya telah dilupakan
Temukan kembali butir-butir cahaya yang sempat padam
Sentuh lah setetes embun pagi segar yang menyejukkan
Jadikan momentum menjadi pelajaran kehidupan
Hanya sekali, tidak yang lain
Cukup menjadi kisah jenaka di masa itu
Karena kini ku tlah kembali menuju jalan penuh cahaya, harapan dan benih kasih
Syukurku sampaikan kepadaMu wahai kekasihku, Tuhanku yang satu, Sang Maha Segalanya, pemilik hati dan segenap alam raya
Allah SWT
"...Rabbi audzidni an asykura ni'matakallati an'amta alayya, wa 'ala waldayya, waan'amala shalihantardhohu wa adkhilni birahmatika fii ibadikashalihin.."
Komentar