Envy You

بسم الله الرحمن الرحيم 
  
Kata apa yang mungkin sesuai dengan suara hati kini..

Rasa iri yang sangat besar menyeruak keluar dari dalam diri, menyadarkan dan menampar dengan kerasanya.

Ketika itu, ketika malam yang luar biasa, disertai orang-orang yang luar biasa dengan segala urusannya, bersedia berkumpul, berjejal-jejal untuk mengikuti sebuah malam bina iman dan taqwa.

Acara itu bukan semacam pemberi hiburan atau pembagian materi, hanya acara spiritual untuk membangkitkan kembali letupan iman saya yang sempat tertutup debu kehinaan.

Alangkah irinya kepada teman, saudara seiman yang kala itu berada disana. Bagaimana mereka memiliki ghirah yang begitu besar disaat diri ini justru merasa kosong, merasa sedang mengambang tak tentu arah. Rasanya begitu dingin, begitu gersang, entah apa yang harus dilakukan.

Tapi setelah berada diantara orang-orang hebat itu, saya sadar bahwa lingkungan sangat mempengaruhi saya, apalagi ketika saya sedang dalam keadaan hampa seperti ini. Ketika itu saya sangat membutuhkan uluran tangan untuk mengembalikan arah tujuan saya kembali.

Alhamdulillah dengan pertemuan yang singkat itu (hanya semalam), saya diberi percikan-percikan hikmah kembali untuk beramal dengan benar, dengan ikhlas dan sebenar-benarnya hanya kepada Allah.

Materi yang disampaikan menyadarkan saya bahwa, ujian berupa ketidak taatan, ujian berupa kebingungan merupakan bentuk kasih sayang Allah agar saya mampu selalu membenahi pola pikir saya yang random tetap dalam konsistensi dalam kebaikan.

Pesan yang ingin saya sampaiakan dalam tulisan kali ini yaitu, agar jangan sekali-kali meninggalkan lingkungan kondusif ketika kondisi iman sedang futur, karena perubahan pun membutuhkan bantuan orang lain yang lebih faham.       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah