Fase Semu

Sendiri...
Dalam sunyi beribu angan terngiang dalam benak
Beribu ketakutan bermunculan, saling mengkait-kaitkan
Begitu penat dan sesak

Kondisi ini kian melemahkan dan menghancurkanku
Satu demi satu, butir demi butir
Mengikis harap dan cita
Menghancurkan keyakinan dan rasa optimis

Mereka..
Sama sekali tak berhak meninggalkan aku sendiri
Karena kesunyian semakin mendorong diri merasa begitu terpuruk
Dalam sisi kegelapan yang begitu dalam
Sesak dan melelahkan
Rasa itu seakan menggerogoti setiap sendi-sendi
Merapuhkan tulang-tulang yang tak lagi berdaya

Masa dimana begitu mengharap pertolongan dan bantuan biarpun sedikit
Tapi mungkin tak lagi seperti sebelumnya
Tidak bisa lagi seperti dahulu
Tak ada lagi masa itu

Apakah kini sudah tak layak diri berada didalamnya
Sudah tak mampukah diri ini mengulurkan tangan yang telah rapuh
Tidak bisakah, apakah sudah tak bisa lagi?

Sisi gelap menjadikan cahaya menjadi bayangan
Melumpuhkan kekuatan menjadi kehampaan
Meracaukan kegelapan yang sebelumnya tiada

Namun sisi terang tak selalu mampu bangkit kala sisi lainnya ada
Kami butuh cahaya, yang mendorong kami agar memiliki kekuatan lebih dari biasanya
Tak mampu kami hanya mengandalkan lengan rapuh yang tak lagi berjiwa
Tak cukup rasanya dibiarkan berdiri kala luka padanya semakin menganga
Bukankah akan terasa begitu menyakitkan ketika harus bangkit dalam ketidaksadaran
Bagaimana mungkin jiwa yang rapuh dihempas terlepas begitu saja

Mereka tak mampu memahami penderitaan kami
Kata-kata menjadi sesuatu yang bukan lagi didengar
Cahaya itu kini barang langka untuk kami
Sehingga perlu perjalanan panjang untuk meraihnya
Atau mungkin saja dengan cara itu kami berhak menerimanya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love