Kehampaan

Seakan telah berada pada suatu titik tertinggi kala itu
 Namun kini puncak itu menjadi lembah
Dasar terdalam dari sesuatu yang tak berdasar
 
Entah hanya perasaan sekejap
Atau realita yang sedang dibohongi
 Sejujurnya ini cukup menyakitkan
 
Keterjelasan semuanya bagai kabut ditengah gelapnya malam
Tak bercelah lagi bersembunyi
Bahkan rasanya tak berjejak kini
 
Harus dimulai dari biru, merah atau putihkah
Semua samar dipandangan mata
Perkara jauh lebih berharga dari kondisi semula
 
Teriakan pun tak mampu lagi didengar
Hanya berharap pada satu cita
Lantunan cita dan cinta teruapkan dalam kesunyian
 
Betapa pedihnya tak mampu meraih dan diraih
Betapa hampanya tak dicintai juga tak mencintai
Haus rasanya arti kehangatan uluran tangan
Malu rasanya tak berdaya sia-sia
 
Akankah mampu kuintip jendela masa depan
Yang bahkan bayangannya pun tak berbatas
 
Kini dalam sepi, ku merasa hampa
Beban yang dahulu, kini sangat ku rindu
Susah sedihnya, menjadi suatu usaha yang sebenarnya
Rindu kala itu
 
Masa dimana satu dengan lainnya saling terkait
Ikatan tak berwujud bahkan tak tersentuh
Betapa rindunya kala itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The problem is YOU!

Tentang Tarbiyah & Halaqah

Tentang Ammah