Rohani Islam itu...

Bismillah..

Mhm... berita ga selalu benar adanya, berita di dominasi oleh orang yang menekuni bidang komunikasi, bukan agama. Tapi apa alasan itu bisa dijadikan sanggahan terhadap celotehan bahwa 'rohis sarang teroris'

Dengernya aja miris, bener ga?

Bayangin aja, akang teteh shalih shalihah yang bahkan ga pernah berharap sama sekali untuk disorot media, tiba-tiba muncul ke media karena dugaan asal yang menyebutkan bahwa mereka teroris. Ga masuk akal..
Rohani islam atau sering disebut rohis, tempat dlu nemu keluarga baru di sekolah, rumah kedua tempat kumpul bareng temen-temen shaleh dan baik-baik, juga tempat nemu banyaaaakkk hidayah-hidayah yang seseorang jadi ikutan shaleh karena aura keikhlasannya.

Bahkan orang tua pun sangat bersyukur putra-putrinya berada di lingkungan kondisif di ekstrakulikuler Rohis ini. Orang tua mana yang ga berharap kalo putra-putrinya bisa jadi shaleh-shalehah, penurut dan taat pada orang tua? Apa aspek ini belum dikaji lebih lanjut???

Mulai dr Rohani 554 sampai DKM Al-Ikhlas, belum pernah sekali pun saya ngerasain dibina atau denger acara yang maksudnya untuk bentuk pasukan-pasukan teroris kayak yahudi yang biadab itu. Naudzubillahimindzalik deh..

Berita itu sempet disaring ato ga ya? sampe teganya beranggapan gitu..
Masalahnya ini nyangkut agama, bukan sekedar organisasi tingkat sekolah aja. Trus dipikir-pikir, KENAPA HANYA ROHIS (rohani islam), bukankah stiap sekolah pun ada ekstrakulikuler agama lain juga? Apa alasannya sampe-sampe islam selalu jadi KAMBING HITAM lagi, lagi dan lagi

Para pemimpin yang ngakunya islam PUN sama sekali ga ambil tindakan, minimal berkomentar kalo pemberitaan itu ga bener adanya..

Sedih memang, kalo hanya mengandalkan 'kemampuan' mahasiswa (alumni rohis) atau bahkan anak-anak sekolah sendiri yang belum bisa dominan unjuk suara..

Jujur yah, kalo dibilang teroris itu dari sisi yang mana, aspek apanya? Kayaknya kurang logis aja kalo anak rohis yang ngobrolin agama, belajar agama bareng-bareng dan membangun ukhuwah yang kokoh disebut produksi teroris.

Ternyata stasiun yang selama ini saya rasa paling 'berbobot' kini ga lagi, karena buktinya pemberitaan hanya dari satu pihak saja, bayangin, cuma dari hasil penelitian seorang dosen di suatu universitas. Yah mungkin bapa dan ibu yang ngurus stasiun itu belum pernah bikin skripsi sendiri. Literatur buat suatu hipotesis aja harus dari banyak buku-buku dan jurnal, kalo ada, di lengkapi data-data di lapangan dan survei jelas terorganisasi.

Pokoknya ga ngerti lagi..

Harusnya bapa dan ibu yang konsen di bidang itu lanjut pendidikan yang lebih tinggi biar ilmunya bener-bener aplikatif, bukan cuma keperluan komersialisasi aja

Cek nih blog-blognya anak rohis, terus bapa ibu tv komersial itu bisa koreksi celotehannya yang asal :
http://rohani554.blogspot.com/
http://dkm2alikhlas.wordpress.com/

Bagian mana coba yang nunjukin keterorisannya Rohis itu??? -______-" Bapa, ibu tv komersil garuda, silakan beristigfar sebanyak-banyaknya..


<Rohani 554, SMPN 5 Bandung;
Itsar (SMPN 5,SMPN 13,SMPN 11,SMPN 8);
DKM Al-Ikhlas, SMAN 2 Bandung;
FIKA (Forum Ikatan Alumni) DKM Al-Ikhlas Bandung>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah