Perbaharui Niat

Bismillah. Kembali mereview ulang, ttg niat..
Rasulullah -shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam- bersabda:

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
 لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”.

Rasulullah sebagai suri tauladan yang terbaik, senantiasa mengingatkan kembali untuk memperbaharui niat ketika beraktivitas atau beramal, baik diawal, prosesnya dan juga diakhir. Karena apa yang terjadi tidak bisa diperkirakan, akan baik atau sebaliknya.

Prinsipnya seperti alat-alat pengolahan makanan tingkat industri (keprofesian). Begitu lengkap fitur-fiturnya, berkecepatan tinggi dan high capacity, tapi kelebihannya yang wah itu tdk bisa terus bertahan ketika tidak ada ‘pemeliharaan’ yang rutin.

Mirip seperti niat, ketika kerja-kerja yang dilakukan sangat besar dan beresiko tinggi, perlu adanya pembaharuan kembali agar si empunya niat tetap mampu survive dan istiqomah dalam menjalankan amanahnya. Tentunya dengan tetap memelihara taqwa^^

Nasihat seorang mentor:
"Perbanyaklah niat dalam kebaikan, buatlah niat-niat yang baru ketika sedang atau akan menjalankan sebuah aktivitas, karena ‘sesuatu’ mungkin mampu merekostruksi niat baik menjadi niat yang lain."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love