Pembatasan Rasa

بسم الله الرحمن الرحيم

Rasa ketertarikan..
Entah kenapa saya bisa merasakannya
Maksudnya, rasanya saya lebih peka untuk rasa ini
Jika saya mengenal seseorang dalam satu kali pertemuan mungkin tidak akan begitu saja peka
Namun jika saya telah berada bersama lingkungannya yang biasa, maka saya akan semakin peka
Kesadaran saya entah mengapa muncul begitu saja
Saya pun jarang memikirkankan, namun jika muncul selalu tidak bisa diabaikan
Secara sadar saya mampu merasakan rasa itu antara teman-teman saya yang merasakannya

Miris mungkin, padahal saya pun jarang merasakan hal ini
Mulai tahun terakhir perkuliahan saya dulu
Saya mulai sangat berhati-hati dalam menjatuhkan rasa ini
Kalau seorang teman bilang, masing-masing punya superheronya
Namun hingga kini saya belum memiliki superhero untuk diri saya sendiri
Entah kenapa saya selalu mencoba mengevaluasi ulang dan berulang ulang
Hingga saya rasa bahwa tidak seharusnya rasa ini berkembang terus menerus tanpa ada ikatan yang pasti

Memang banyak jalan untuk memiliki rasa ketertarikan
Namun masing-masing orang memiliki cara yang berbeda
Cara berbeda ini pun memilik frekuensi yang berbeda
Frekuensi yang sangat tinggi dalam 'merasa' akan sangat mudah dikenali oleh orang-orang yang 'peka' seperti saya
Seharusnya, jangan begitu saja memunculkan rasa itu dihadapan publik, karena akan sangat mudah dikenali
Sedihnya, bagaimana jika rasa itu terus berkembang tanpa ada masa depan
Saya kira hanya akan muncul rasa kecewa

Ya rasa kecewa, yang sangat tidak ingin saya alami
Jadi secara sadar tak sadar saya menggali lebih dalam tentang rasa itu
Ketertarikan kepada seseorang, yang 'melebihi' keharusannya hanya menimbulkan rasa kecewa
Saya berazzam dalam hati, bahwa rasa itu hanya muncul ketika ada masa depan antara saya dan orang yang bersangkutan kelak

Pertimbangan ini tak begitu saja muncul
Namun dari pengalaman dan kisah-kisah sebelumnya
Saya pun tak beranggapan negatif tentang komitmen dan keseriusan
Karena saya yakin Allah akan memberikannya pada waktu yang tepat menurut kehendakNya
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"