Fully Awake!

بسم الله الرحمن الرحيم 

 Ia mengingatkanku kembali, betapa 'hancur' kata suamiku begitu berarti.Dalam tulisannya #ngahulengberkualitas,

"Padahal kita harusnya inget ada ayat yang bilang 'Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)'

Standar hidup :
1. Maju terus
2. Jalan ditempat
3. Jalan mundur

Pastinya dari ke-3 itu saat ini aku berada pada posisi ke-3, the worst me!

Saat tubuhku Allah kasih begitu sempurna, ingatanku masih berfungsi, pikiranku jernih tidak gila, sumber dayaku dimana-mana. Hanya kenapa diam saja?

Ia menyadarkanku betapa merasa dan melakukan 'risk avoider' yang selalu kulakukan jutru memasukkanku pada kategori terakhir. Aku selalu berusaha keras membangun mental korban, sehingga tiada satupun makna dan pembelajaran hidup yang kuraih, apalagi kepercayaan orang lain. Aku juga mengakui sebenarnya suamiku kesal karena aku cuma diam saja setelah berbagai cara ia lakukan, aku tidak boleh balik menolaknya karena kusadari nasehatnya itu benar.

Saat aku sadar, bahwa selama ini yang aku lakukan seolah berusaha melindungi diri dari bekerja keras, berusaha keras dan menghadapi resiko. Semua hal yang menjadi jalanku meraih sukses, kuhilangkan tanpa sadar, kuhindari, kujauhi hingga akhirnya kini aku tidak menjadi apapun dan tidak memiliki mimpi apapun.

Jadi aku ingin sekali bisa menghilangkan setan yang bersemayan bertahun-tahun dalam benakku agar aku bisa kembali menjadi hambaNya yang produktif demi meraih keridho'anNya.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"