Down Maker

بسم الله الرحمن الرحيم

Harapan ku dulu memang terlalu berlebihan
Berharap diri akan lebih baik
Berharap dengannya diri mampu lebih banyak peduli dan menghargai diri sendiri
Nyatanya, tidak. 

Perbincangan dan diskusi kami selalu berujung pada penguatan Kekurangan ku, kebodohan ku, hampir keseluruhan mengenai borok diriku

Ia selalu mengeluhkan kurangku, jarang sekali membahas kelebihan sama selali
Menurutnya aku ini spésiés gagal tumbuh
Gagal menatap dan menataasa depan

Bentakannya selalu mengingatkanku akan Kekesalannya padaku
Pada perilaku burukku yang tidak mampu diterimanya
Pada karakter burukku yang menurutnya borok dan berbau

Hancur diriku
Mentalku
Dirimu seperti diobrak abrik
Aku merasa gagal sebagai manusia
Aku merasa hina
Aku merasa tiada lagi yang bisa kupertahanku untuk terus bersamanya

Karena obrolan dengannya membuatku hancur berkeping
Sosok burukku terekspos jelas
Seolah tiada sedikitpun bagian diriku yang patut dibanggakan
Seolah tiada sisa dari diriku yang bisa membuatmu layak untuk dipertahankan, layak untuk hidup

Ya Allah
Ini betul-betul menyakitkan
Aku akui semua kesalahanku
Tapi mengakui ya di depan orang yang kui gin empati ya adalah salah
Aku sama sekali tidak memiliki apapun lagi rasanya
Hancur berkeping, sakit rasanya dada ini
Tertekan hati dan pikiranku
Seolah dirumah ini hanya aku sosok yang layak lenyap

Innalillahi
Ya Allah kuatkanlah aku
Menghadapi dia yang terlalu sering mengupas habis borokku
Membuatku selalu terjun dalam lubang penyesalan dan nyeri yang sangat dalam hati

Ampuni aku ya Allah
Karena tidak berusaha keras mendapatkan sesuatu
Hingga akhirnya aku mendapatkan Ia yang selalu menyulitkan dan mendorongku dalam penyesalan yang dalam

Ampuni aku ya Allah karena aku begitu malu
Betapa tidak layaknya diriku menjadi seorang ibu
Sosok yang memiliki keanggunan, rasa cinta yang dalam dan kebanggaan
Karena aku belum memilikinya dan masih terus terjerumus dalam penyesalan dalam tangis
Sedang harapan jauh dan tinggi dilamgit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"