Sungguh Menyakitkan

Akhir-akhir ini aku jarang berhubungan dengannya
Hal ini terjadi sudah cukup lama, kira-kira 1-3 minggu
Terakhir aku bertemu dengannya, saat hari kamis minggu lalu.
Saat diadakannya CI oleh mahasiswa tingkat atas

Setelah selesai kuliah, temanku langsung mengajakku ke warnet tempat dia&teman-temannya berada
Tempat yang paling ingin aku hindari karena malu takut bertemu dengannya
Untungnya hari itu bukan dia yang menjadi operator, tapi sahabatnya yang aku kenal
Kulihat dia, kakak kelas cewek yang pernah bersama dengannya dalam ikatan 'pacaran'
Kuperhatikan sepertinya teman-temannya pun menyadari, akan keberadaan aku dan kakak kelasku itu
Kudengar beberapa kata-kata usil yang diobolkan oleh mereka, sahabat-sahabatnya

Pikiranku saat itu benar-benar tegang sekali, aku mencoba rileks dengan mengobrol dengan temanku, tapi tetap saja aku tidak mampu berkonsentrasi
Perasaan ini kuabaikan saja, karena orangnya pun tak ada

Beberapa waktu selanjutnya, temannku tiba-tiba bertanya : siapa itu yang baru datang?
Tenyata dia, kakak kelas yang tak mampu ku balas perasaannya dengan hal yang serupa
Semakin berdebar kencanglah dadaku, apalagi ku tau bahwa kakak kelas senior cewek itu masih ada satu ruangan bersama kami bertiga
Saat ditanya olehnya, aku hanya tersenyum kering, karena tegangnya dan malunya aku saat disapa langsung oleh orang yang sedang dibicarakan oleh para sahabat-sahabatnya

Setelah itu, mulailah aku menjauhi-menjauhi dan menjauhinya
Tidak mampu kupandang matanya, entah ekspresi apa yang akan muncul di wajahlku nanti
Aku fikir perasaan ini bukanlah perasaan suka ataupun cinta, karena ada kalanya aku rindu padanya sebagai sahabat, kakakku, ataupun seniorku

Setelah kubereskan peralatan leptopku, teman-temannya bersenandung "cintailah aku~~" seolah-olah lagu itu ditujukan untukku, tetapi lagi-lagi, aku tetap saja sok cool dengan wajah datarku ini

Aku bener-bener ga mau putus hubungan sama skali sama dia, seolah-olah kami tidak pernah kenal satu sama lain.Rasanya akan sungguh menyakitkan, berhenti disukai atau disayangi, seolah-olah hilang beberapa bagian dari kebahagiaanku selama mengenalnya. Kebiasaan buruk ini pun yang mengerak di diriku, berpura-pura tidak berpihak pada, memannya diterimah???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"