Waktu dan Kesempatan

بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika membaca buku kecil yang judulnya "7 Rahasia Kesuksesan Hidup", begitu kecil dan ringan. Pada mulanya aku tertarik dengan buku ini karena mungkin isinya ringan, sederhana dan mudah dicerna.

Ternyata tak hanya itu, anggapanku terlalu sederhana. Buku kecil itu banyak menyadarkanku tentang beberapa hal yang seringkali aku remehkan tanpa sadar, yang justru menjadi kelemahanku untuk memperbaikinya. Innalillahi.

Yang paling aku ingat dari buku tersebut adalah tentang waktu..

Waktu yang dipaparkan bukan sekedar manajemen waktu, namun urgensinya waktu terhadap kesuksesan. Begitu sederhana pada mulanya, namun kemudian menyadarkanku betapa aku seringkali menyianyiakan waktuku yang berharga.

Kata-kata yang paling aku ingat kurang lebih seperti,

Jika anda merasa lelah dengan kehidupan, dengan masalah, lalu bersikap malas, tidak sungguh-sungguh atau seringkali mengeluh. Lalu SAMPAI KAPAN? anda mau bersikap seperti itu?

Jika anda ingin bersenang-senang, bersantai-santai atau menghindari masalah atau tugas-tugas berat untuk mencapai cita-cita. Lalu SAMPAI KAPAN? anda mau bersikap seperti itu?

Setiap hari, setiap minggu, bulan dan tahun akan terus berlalu. Namun apakah anda akan terus tetap seperti sikap anda yang mendahulukan ego dibandingkan perjuangan besar yang seharusnya anda lakukan.
Seakan tertampar keras, tersadar dari lamunan, betapa banyak hal yang tidak aku usahakan dengan sepenuh hati, sepenuh tenaga, sepenuh kemampuanku. Ternyata sudah banyak hal yang aku lewatkan tanpa pengorbanan, tanpa perjuangan yang pada akhirnya akan aku rasakan hasilnya. Kini mungkin sudah terlambat untuk menyesal atau menangisi kealfaan dan keegoisan pribadi, karena semua telah berlalu. Lagi-lagi waktu yang diperhitungkan.

Rencanaku kini adalah mencari penghidupan baru yang lebih powerful, dengan full effort dan kesungguhanku. Aku pun tak ingin lagi menyepelekan keterlambatan, karena hal tersebutlah yang seringkali aku abaikan urgensinya. Innalillahi. Walaupun mungkin hal ini sudah terlambat dihadapan orang lain, namun aku harap semoga Allah tetap memberikan jalan yang terbaik (lebih baik dari apa-apa yang mungkin terlintas dalam benak). Karena aku sadar, begitu banyak hal yang aku tentukan dengan ego atau mood pribadi tanpa bersungguh-sungguh dalam berdo'a dan bertawakal padaNya. Innalillahi. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku yang kesekian kali untuk memperbaiki diri, untuk meluruskan kembali niat-niat yang sempat berlaih atau terkikis waktu yang disia-siakan.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love