Sekejap Episode

Kembali berfikir... Hidup bagaikan episode kehidupan, yang hanya sekejap bagaikan mengedipkan mata, yang tak sangka seperti sentuhan ujung jari. Tak banyak arti namun pasti terjadi Seperti umur, sekejap episode kehidupan yang begitu singkatnya, padat, tak bercelan untuk sesuatu yang tak berarti. Namun jarang sekali orang sadar tentang maknawiyahnya yang seperti sandiwara Seperti kata Rasulullah Saw dalam hadisnya, "Hiduplah sesukamu, jika engkau tak punya malu". Yang artinya, bisa saja hidup kita sekehendak hati kita ingin seperti apa, namun apakah kita tidak malu kepada Allah yang telah menciptakan, memaksimalkan rizkinya dalam bentuk kesehatan, kesempurnaan dzahir, lahir dan batin, keluarga yang damai serta saling sayang menyayangi. Namun apa yang telah kita perbuat hingga kini? Kebermanfaatan apa yang telah kita berikan? Seberapa besar karya uang telah kita hasilkan sebagai bentuk rasa syukur kita kepadaNya Sang Maha Pencipta? Jika difikirkan, begitu rendahnya diri karena belum mampu memaksimalkan potensi yang ada sehingga rasanya diri ini kurang mampu bersyukur atas RahmatNya. Seketika sadar dan terhenyak dari lamunan mesra waktu yang semakin bergulir. Sekecil apapun gerak kerja kita, namun jika diimbangi dengan hasrat, keinginan kuat, semangat menggugah tekad untuk meraih ampunan Allah, keridho'anNya pada kita untuk masuk ke ayurgaNya maka hidup akan lebih berarti, lebih bertaqwa itu besar maknanya dibandingkan hanya mengejar-ngejar hasrat dunia. Karena hasrat dunia hanya menjadikan diri semakin tamak, semakin kotor dan kasih sayang semakin tak berdecak di hati yang semula tulus. Ketamakan pada dunia hanya diakhiri dengan derita, pun takkan berarti bagi takdirnya di akhirat kelak. Naudzubillah. Semoga hidayah dan ampunan Allah membimbing diri kita ruhiyah dan jasadiyah untuk selalu mengingat akan orientasi akhirat kita kelak, insya Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love