A Long Way

"Hakikatnya keragu-raguan itu harus disisihkan dlm hati.
Tp dlm sekejap hilang dlm satu indikator penentu.
Mungkin ini jalan yang terbaik.
Atau mungkin diri ini bukanlah yang terbaik."
Kondisinya ragu-ragu dengan benar tidaknya dan sudah belumnya hal yang dimaksud. Tetapi keraguan tiba-tiba sirna dengan kesimpulan yang menunjukkan bahwa keraguan jatuh pada satu jawaban yang pasti tanpa interupsi. Indikator yang dijadikan sebagai penentu, mengarahkan dengan sangat jelas jawaban apa yang didapatkan. Jalan yang terbaik adalah jalan yang diarahkan secara langsung oleh jawaban yang didapatkan. Mau tidaknya dalam menerima, suka tidaknya dalam menerima, kecewa dan bahagianya menerima jawaban dari keraguan tersebut tidak akan mengubah sesuatu apapun dari jawaban yang didapatkan. Jawaban yang meyakinkan jiwa dan menekankan dengan kuat bahwa idealita yang tidak semulus dengan realita tidak menjadi suatu penentu baik buruknya suatu takdir atau keputusan yang telah Allah tetapkan. Biarkan hal ini menjadi pelajaran berharga dan secara tdiak langsung mendidik diri menjadi pribadi yang lebih sabar, bijak dalam menghadapi kesulitan hati untuk menerima kenyataan yang terpapar dengan jelas. Biarpun menganga lebar, terkuak dalam perih yang tersembunyi dalam, tapi jalan ini masih sangat panjang. Bukan tidaknya sesuatu akan menjadi butiran makna yang mewarnai peningkatan kualitas diri agar tidak mudah terombang ambing dalam kemelut renyah yang tidak ada pangkal dan ujungnya.



"Biarpun dengan beragam sebutan sering diartikan
Jika jalan itu kian lama berkabut
Kan tiba hadirnya waktu penentuan
Jikalau terangnya cahaya tak lagi berarti
Mungkin ada kesempatan menjadi sebuah sinar tunggal
Mengerucut menjadi penerang diri sendiri"

Kiasan yang serupan menggambarkan pengerucutan suatu jawaban yang ditunggu hadirnya. Kabut yang semakin menyelimuti seolah menunjukkan bahwa salah satu opsi dari dua pilihan awal menjadi satu. Pengaharapan yang bagaikan cahaya tidak berhasil diraihnya dengan kepastian. Maka cahaya itu akan dimunculkannya baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik perlahan maupun dengan segera, baik sedikit maupun melimpah. Suatu keniscayaan bahwa cahaya tersebut tiada pernah muncul kembali, karena hidup kita jalan ini senantiasa memunculkan sinar-sinar terangnya. Sinar beragam warna yang mengungkapkan sisi-sisi gelap dalam sudut ruang hati.



Dunia layaknya sebuah cermin, memiliki dua hal yang bertolak belakang dan hal tersebutlah yang menunjang keseimbangannya (setau saya). Jadi saya fikir, ketika ada jalan berkabut, tentu ada pula jalan panjang yang bersinar indah dengan langit birunya.

Seperti yang ditunjukkan pada gambar, biarpun jalan itu panjang dan terkadang ada beberapa kerikil yang menggoyahkan keseimbangan kita dalam menjalaninya, tetapi langit senantiasa menaungi dengan keindahannya yang tetap membuat kita tegar, sabar dan kuat menghadapi berbagai hambatan ^^

Jadi biarpun dalam diri masih terdapat banyak sisi gelap, berkabut dan bersinar, tetapkan niat untuk senantiasa menjaga agar sisi yang bersinar akan semakin terang cahayanya untuk mengurangi kegelapan dan kabut dalam relung hati.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"