Sebuah Kisah Hati
Ketika lompatan-lompatan kecil terbiasa terdengar
Hadirnya bagaikan angin, sesaat yang membelai dingin
Padam seolah akan padam, namun angin itu datang
Tertiuplah perlahan bagai belaian lembut sesaat
Api itu kini kembali membara, membakar setiap sudut dan sisi
Sanggupkah kembali terdiam dalam nyalanya yang biasa
Korelasi kuat antara hal biasa dengan nyala yang membara
Seolah berkata untuk segera melahapnya dalam-dalam
Telan dirinya seketika dalam lompatan tajam
Tapi...
Api itu kini miliki kendali
Setir yang bijak dan telah mengerti
Pengendalian terencana dan terararah
Bukan sementara tapi untuk melihat arah
Tujuannya sebagai arah yang jelas
Langkah kecil yang berarti
Nyala api kini menjadi terkendali
Dalam papahan dan belaian Illahi
"Rabbana Hablana Min Azwazina Wa Dzurriyatina Qurota'ayun Waj'alna Lil Muttaqina Imama"
Hadirnya bagaikan angin, sesaat yang membelai dingin
Padam seolah akan padam, namun angin itu datang
Tertiuplah perlahan bagai belaian lembut sesaat
Api itu kini kembali membara, membakar setiap sudut dan sisi
Sanggupkah kembali terdiam dalam nyalanya yang biasa
Korelasi kuat antara hal biasa dengan nyala yang membara
Seolah berkata untuk segera melahapnya dalam-dalam
Telan dirinya seketika dalam lompatan tajam
Tapi...
Api itu kini miliki kendali
Setir yang bijak dan telah mengerti
Pengendalian terencana dan terararah
Bukan sementara tapi untuk melihat arah
Tujuannya sebagai arah yang jelas
Langkah kecil yang berarti
Nyala api kini menjadi terkendali
Dalam papahan dan belaian Illahi
"Rabbana Hablana Min Azwazina Wa Dzurriyatina Qurota'ayun Waj'alna Lil Muttaqina Imama"
Komentar