Target Dari Aktivitas Tarbiyah Qta

Alhamdulillahirabbil 'alamin
Akhirnya saya bisa kembali sharing tentang sekelumit problem yang berlarian di dalam pikiran ini. 

Sebutan barunya untuk istilah 'galau' yaitu random. Ketika terjadi random tarbiyah, sering kali saya merasa futur, baik secara kinekerja, ketsiqohan di ranah eksternal maupun internal. Saya fikir hal ini tidak bisa berlarut-larut dan perlu solusi yang mendekati baik.

Setelah blog walking tentang liqo'at dan segala masalah yang mungkin muncul, saya menemukan beberapa tulisan menarik tentang liqo. Jadi halaqah atau liqoat adalah  pengajian intensif antara pemateri dan orang-orang yang diberi materi. 

Perbedaannya hanya pada jumlah dan sistem yang dibahas. Liqoat biasanya lebih intens mengenai pemahaman masing-masing pendengarnya (muttarobi). Kegiatannya diskusi, materi, rihlah bareng ataupun kegiatan bersama yang bisa mengikatkan ukhuwah antara muttarobinya.

Ke-4 capaian dalam “Aktivitas Tarbiyah” adalah:
(Sumber:fauzan.wordpress.com)

1. An-Tansyi’ah (Pembentukan)
Yang mencakup Pembentukan Ruhiyah Ma`nawiyah, Pembentukan Fikriyah Tsaqofiyah, dan Pembentukan Amaliyah Harakiyah.

2. Ar-Ri`ayah (pemeliharaan).
Kepribadian Islami yang sudah atau mulai terbentuk harus dijaga dan dipelihara ma`nawiyah, fikriyah dan amaliyahnya serta harus selalu dimutaba`ah (dikontrol) dan ditaqwim (dievaluasi) sehingga jangan sampai ada yang berkurang, menurun atau melemah.

3. At Tanmiyah (pengembangan).
Dalam proses tarbiyah, Murabbi dan Mutarabbi tidak boleh puas dengan apa yang ada dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, apalagi menganggap sudah sempurna. Murabbi dan Mutarabbi yang baik adalah Murabbi dan Mutarabbi yang selalu memperbaiki kekurangan dan kelemahan serta meningkatkan kualitas, berpandangan jauh kedepan, bahwa tarbiyah harus siap dan mampu menawarkan konsep perubahan dan dapat mengajukan solusi dari berbagai permasalahan ummat dan berani tampil memimpin umat.

4. At Tauzhif (Pemberdayaan).
Tarbiyah tidak hanya bertujuan untuk melahirkan manusia yang baik dan berkualitas secara pribadi namun harus mampu memberdayakan, dan kualitas diri untuk menjadi unsur perubah yang aktif dan produktif.

Kalau kita coba cermati dari ke-4 tujuan di atas, maka “penyampaian materi/tasqif”, memberikan “kontribusi” yang sangat sedikit guna mencapai ke-4 tujuan di atas.

Sehingga jika disebutkan “Liqo’at Tarbiyah” sebagai Tandzim terdepan dalam pengkaderan, sesungguhnya ia tidak sekedar bermakna Liqo’at Tarbiyah sebagai aktivitas “penyampaian materi/tasqif” belaka. Tapi dalam makna yang luas dengan agenda beragam yang biasanya “hadir” dalam aktivitas Tarbiyah, yang darinya semuanya berawal

Wallahu’aklam bissowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love