My beloved first daughter, Verita

بسم الله الرحمن الرحيم

Putriku Verita, ia anak yang pemalu, pintar dan penyayang. Ia begitu lemah lembut dan mudah menangis. Tapi ternyata anak ini begitu tinggi kepeduliannya. Ia seringkali berinisiatif membantu orangtuanya dan saudaranya sehari-hari, melalui bantuan-bantuan ringan. 

Di usianya, Verita mampu memahami dan mengerti kondisi lingkungan serta penjelasan yang disampaikan kedua orangtuanya. Ia berhasil mengatasi gejolak ego pribadi dan kekecewaan terhadap sesuatu yang diinginkannya. Memang rasanya Verita mudah menyerah, namun jika terus menerus diyakinkan dan disemangati, ia pasti bisa melakukan semua hal.

Verita lahir dikala kedua orangtuanya masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Ia menjadi bagian dari pembelajaran akademis dan dinamika kehidupan awal rumah tangga kedua orangtuanya. Sama seperti pasangan kebanyakan, orangtuanya pun mengalami naik turun serta asam manisnya pasangan muda yang berusaha beradaptasi dengan pasangannya.

Di masa adaptasi berlangsung pula, Allah titipkan Verita dan Trutina untuk menjadi bagian dari keluarga kecil orangtua muda itu. Muda dari segi usia, pengalaman, pemahaman, kesabaran, kebijaksanaan, pengertia, dsb.

Meskipun cukup berat baginya melihat, mendengar dan merasakan pahit manisnya dinamika yang terjadi di rumah, namun ia tetap tumbuh menjadi anak ceria, penyayang dan pengertian. Verita jelas merasakan berbagai macam rasa, baik itu yang membuatnya sering cemas, takut, insecure ataupun perasaan lain yang ia dapat dari perilaku yang kurang tepat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love