Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Learn How to Love and Being Loved

بسم الله الرحمن الرحيم Fase hidupku kini adalah belajar mencintai Kata cinta menjadi begitu ringan terdengar di telinga, mungkin karena saking seringnya digunakan untuk kebutuhan komersial di acara tv atau pun advertising. Namun apakah sebenarnya cinta itu? Hari ini, aku sedikit mencicipi apa cinta itu dari sebuah buku. Buku yang menceritakan pengalaman dua orang yang mencinta dalam ikatan pernikahan. Bagaimana beratnya serta kesungguh-sungguhan untuk mempertahankannya. Begitu dalam makna cinta ini, tak semudah mengucapkan "I Love You" saja seperti dalam drama manapun. Buku yang berjudul "Menikah Untuk Bahagia" memberikan gambaran, bagaimana mempersiapkan pernikahan. Persiapan mental dan prinsip dasar yang dijadikan batu pertama membangun rumah tangga. Secara tidak langsung menyadarkanku bahwa pernikahan ini bukan perkara mudah. Mental pribadi pun harus disetting untuk kuat dan menerima perbedaan serta mengatasinya bersama pasangan. Meskipun h

Akibat Dosa

Bismillahirrahmanirrahim Entah kenapa, hari ini rasanya asa lelah lebih dari biasanya, pdhl sering begadang juga, tapi ko kemarin malem asa begitu berat rasany.. Stelah melayat teman SMA ku yang meninggal dunia karena sakit kronis, tb paru, periotitis dan obstruksi usus. Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Ketika mendengarkan kaget juga, karena sudah hampir 5 tahun lebih tidak bertemu atau berhubungan lewat apapun. Tidak tau keadaannya sama sekali selepas kelulusan dan ketika tau, sedihnya, adalah berita duka. Perasaan ini entah kenapa, begitu dingin dan seperti tak tersentuh, tak menemukan hikmah mendalam dari kejadian ini. Apakah hatiku benar-benar telah membatu? keras karena dosa yang begitu menumpuk, hati yang dengki dan kotor? Astafirullahalazim.. semoga Allah masih membuka pintu ampunan untuk mentaubatu segala dosa-dosaku.. Aku merasa hampir ingin menangis ketika melihat sekujur tubuh seorang wanita, seumuranku, terbungkus kain tak berdaya, tak bergerak sama sekali dan aku sad

Jodoh

Topik yang paling hot dan kekinian dibahas di grup-grup seangkatanku.. Jodoh itu yang seperti apa ya? Apakah macem pasangan ideal high class dengan segala properti, harga dan posisi tertinggi dan brand image yang luar biasa earcatching? Dari segi fisik luar biasa sempurna? Dari keluarga, sama-sama keluarga terpandang dan hartawan? Bukan, tentu bukan seperti itu.. Jodoh itu hak prerogatif Allah.. Kita sebagai manusia gak bisa sok-sok ngatur urusan Allah dengan nyari pasangan lewat pacaran, hubungan tanpa status atau cengcengan ga jelas. Ga produktif saya rasa, karena bukan hal positif outputnya, cuma makin bikin pelaku semakin galau, alay dan cunihin karena hampir semua cewe/cowo dipedekatein ga jelas, di tag-tag ga jelas, udah kayak kostan aja.. hadeuh.. Jadi intinya, untuk dapet jodoh yang baik itu jangan lelah berusaha.. Usaha ngapain? Pedekatein terus sampe bocen tuh lawan jenis? Bukaaaan bangeettt... Pedekatein Allah sedeket-sedeketnya dan ingat, pedekatein Allah itu selama-

How to solve differentiation?

Bismillahirrahmanirrohim.. Sebut saja ini salah satu proses kami dalam berkomunikasi. Masalahnya sih sederhana, tentang seserahan. Teknis banget, bukan prinsip katanya bahkan ga ada sunnahnya. Pemikiran saya, apa salahnya menerapkan kebiasaan agar sama-sama senang, toh bukan perilaku yang melanggar aturan islam. Ini hanya masalah preference, bagaimana cara melakukan apa berdasarkan kebutuhan salah satu pihak. Saya pun ga menutup kemungkinana untuk versi lainnya, apabila memang daoat diterima. Namun saya pun ingin didengar, saya bukan orang hafal banyak ayat dan hadist, apalagi menerapkannya dan tidak juga bermaksud untuk melanggar aturanNya. Kembali lagi, ini hanya masalah preference. Apakah bisa diukur? Pastinya tidak, bahkan tidak bisa di benchmark, ini seolah seperti hak prerogatif seseorang karena menyangkut selera dan saya rasa agama tidak melarang hal ini. Apalagi preference saya pun tidak melanggar aturan agama. Namun memang saya berharap selalu bahwa preference saya menjad