Mengayomi

Perasaan diremehkan, diinjak, disudutkan... Sangat menyebalkan...

Tak ku sangka, kesetiaan dan ketaatanku dianggap tiada, selama ini tak bermakna sama sekali untuknya. Memang bargaining posisition seorang di keluarga itu sangat dipengaruhi dengan penghasilan & jasa-jasa buat orang banyak, dimata orang banyak. Sakit rasanya mendengar hal tersebut dibahas dan berulang kali dikemukakan untuk membandingkan betapa tidak berguna ya waktu, aktifitas yang kulakukan setiap hari. Tidak berbekas sama sekali dalam membangun sinergitas kehidupan tim ini.

Dahulu pernah ku berazzam untuk mengabdikan diri, bahkan kuabaikan tujuan dan mimpiku untuk berpenghasilan sendiri, menyenangkan dan membanggakan orang tua setelah ku merampungkan pendidikan. Nyatanya memang aku tidak meraih apa-apa dalam hatinya. Usahaku dianggap tidak sebanding dengan usaha yang telah ia lakukan selama ini.

Ucapanku masalah perasaanku, perasaan anak-anak bagaimana mensinkronisasikannya dianggap remeh dan tidak penting.

Memang dahulu bagaimana ia dididik sehingga aku selalu dibandingkan dengan wanita-wanita tahan banting yang menurutnya 'hebat' & wajib jd panutan. Padahal setiap orang berbeda, begitu juga denganku. Memang ambisiku terlihat lemah, tak layak dapat pujian, namun sekelas apa aku meraihnya ia tak menggap itu semua sebagai pencapaianku. Ia ingin aku betul2 habis-habiskan untuknya, untuk anak-anak kami, padahal akupun punya ego sendiri untuk dikalahkan, punya harga diri sendiri untuk tetap bertahan bersamanya.

Diantara waktu-waktu kami, saat ia merendahkan, meremehkan ku begitu menyakitkan rasanya..

Tapi yasudahlah, tak pentinglah bagaimana perasaanku. Kini aku ingin fokus bagaimana agar tidak lagi bergantung padanya selama-lamanya, karena aku lelah direndahkan, dipandang remeh, disudutkan, dikerdilkan seolah aku sedang menghancurkan diri sendiri, bukan membina keluarga.

Aku akan buktikan bahwa aku tidak lagi membutuhkannya, tidak lagi membutuhkan kata-katanya yang mampu mengirim-iris apa-apa yang tersisa dalam diriku.

Kusadari naséhat orang-orang yang menyayangimu, bahwa 'kemandirian' itu dibutuhkan, baik sebagai bargaining position & mempertahankan harga diri agar tidak selalu diinjak & dihancurkan tanpa bisa membuktikan apa-apa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love