Kebergantungan

بسم الله الرحمن الرحيم

Pillow talk kami beberapa pekan lalu yaitu mengenai memperlakukan orang tua dengan seharusnya. Jujur saja, aku merasa tidak ada yang salah dengan perilaku aku kepada orang tua, namun ia berkata lain. Ia meyakinkanku untuk sama sekali tidak mengharap untuk diperhatikan, disayangi, disapa ataupun ditenangkan saat terpuruk.

Ia menjelaskan bahwa, ketika dewasa orang tua berharap usaha mereka telah usia dan kini giliran anak-anak untuk mengurus diri mereka sendiri dan sesekali memperhartikan orang tuanya. Jangan sampai berharap 'lebih' dan jangan sampai berharap mendapatkan sesuatu apapun sekalipun 'cinta, kasih sayang dan perhatian' orang tua saat menikah. Alasannya karena kini mereka sudah lelah, secara fitrahnya dan ingin kembali menjalani kehidupan tanpa kehadiran dan beban fikiran mengenai anak-anaknya yang telah tumbuh dewasa.

Kesimpulan pillow talk kami yang perlu betul-betul aku camkan : 
  1. Tidak mengharapkan pemberian APAPUN dari orang tua
  2. Berusaha meringankan beban fikiran dengan tidak MENGELUHKAN urusan pribadi dan keluarga kepada mereka
  3. Berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan membantu kesulitannya
  4. Fokus pada perilaku diri (internal) daripada perilaku orang tua kepada kita (eksternal)
  5. Yakinlah, balasan yang terbaik hanya dari ALLAH SWT
Kemudian kusadari bahwa, ia lebih ahli dan berpengalaman mengenai hal ini karena ia telah mengalami posisi dimana tiada satupun orang disisinya untuk bergantung dan merengek saat terjatuh, tak ada satu pun orang yang kan menenangkan meski ia butuh, tak ada satu pun orang yang mempu memuaskan kebutuhan psikologisnya. Maka ia berusaha lebih keras, berfikir lebih keras, menghargai lebih banyak daripadaku. Aku sadari, ia telah berusaha keras agar 'dipercaya' mengemban tanggung jawab, meski beberapa hal aku rasa ia belum betul-betul mengeksplorasi terutama masalah perasaan. Hatinya cenderung kaku karena tidak terbiasa menerima sentuhan-sentuhan kasih dalam proses tumbuhnya karakter. Cenderung 'bertahan' dan 'melawan', serta lebih sering mengendalikan diri dan mempush kemampuan diri.

Perjuangannya dulu, tidak sama sekali aku jalani, semua aku lewati dan abaikan. Sehingga beginilah diriku, cenderung bergantung dan tak berdaya. Oleh karenanya, ia terus menerus menarikku dari kebergantungan kronis yang kualami.

Meski upayaku menjaga anak-anak tidakkan ada seorangpun yang tau dan tidakkan ada seorang pun yang mengapresiasi, biarlah Allah menganti lelah payahku dengan anak-anak yang shalih shalihah dan bertaqwa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love