Wasiat Rasulullah SAW Kepada Siti Aisyah R.A.

Penulis : Cemur (dengan referensi sumber)

Assalamualaikum warah matullahi wabarakatu 
Kembali saya membahas masalah yang paling ditunggu-tunggu ini dan merupakan rahasia yang hanya Allah SWT Sang Penentunya.
Munakahat atau pernikahan bagi sebagia wanita pada zaman globalisasi hal ini dianggap sebagai sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, namun setelah saya mendengarkan banyak nasihat, tausyiah, kajian atau sekedar wacana hal ini penting untuk diperdalam mengenai pemaknaannya dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan menuju hari yang ditentukan Allah, hari terindah bagi seluruh wanita dengan fitrahnya sebagai seorang muslimah.
Sekedar membahas kembali tentang kajian yang pernah saya ikuti tentang munakahat ini, "Pernikahan itu merupakan sebuah ibadah yang diperntahkan Allah kepada hambanya". Dari kajian pernikahan yang pernah saya ikuti, saat pernikahan ini akan dilaksanakan maka cobaan atau godaan syaitan terhadap kita sangatlah kuat sekali, sehingga diperlukan penguatan keimanan untuk melaksanakannya dengan ikhlas, ridha' karena Allah lahir dan batin. 
Wacana tentang munakahat ini teringat kembali ketika hari ini saya berdiskusi ringan dengan teman yang telah menjalani tahapan "Munakahat" ini, yang kira-kira 2 minggu yang lalu telah melangsungkan masa-masa pernikahan dan terbukti bahwa syaitan menggodanya melalui hati, yang sulit diungkapkan tetapi selalu terngiang-ngian. Maka saya pun berusaha untuk menguatkanya, Alhamdulillah dia telah menjalaninya dan mengungkapkan ternyata ibadah ini begitu indahnya^^
Semoga nanti saat-saat tiba waktu yang tepat bagi saya menjalani tahapan-tahapan itu, Allah SWT selalu menunjukkan jalanNya yang terbaik dari yang terbaik, rahmat dan kasih sayangNya bagi saya kelak, amin.
Terkait dengan "Munakahat", selain ingin dapat menjalannya dengan cara yang baik, juga ingin dapat menjalankan pernikahan seperti yang Allah perintahkan melalui nasehat-nasehat yang Rasulullah sampaikan kepada Aisyah sebagai pasangan hidupnya.
Dari hadist Shahih ‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini”
Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Maksud dari 'menjadi kayu api di dalam neraka' karena wanita itu umunya :
  1. Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
  2. Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur
  3. Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah  
  4. Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat. 
Oleh kareba itu Rasulullah memberikan nasehatnya untuk Aisyah. Ketauhilah Aisyah :
a.      Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya  akan digugurkan oleh Allah
b.      Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
c.       Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
d.      Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
e.      Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
f.        Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun
g.      Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
h.     Bahwa isteri yang mengandung (hamil) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
i.        Bahwa isteri yang bersalin (melahirkan), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
j.        Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Semoga sebagai muslimah yang ingin mendapatkan keridho'an Allah kita tidak termasuk ke dalam wanita-wanita yang tidak mampu menjalankan nasehat-nasehat Rasulullah untuk menjadi seorang istri shalehah. Dari tausyiah ustadz yang pernah saya dengar bahwa syarat seorang istri dapat masuk syurga adalah dengan mendapatkan keridho'an suami terhadap dirinya. Karena ridho' suamin adalah jalan untuk mendapatkan keridho'an Allah SWT (mendapatkan cintaNya).

Wallahu 'Alam bissawab

Sumber nasehat Rasulullah SAW : www.ar-rahmah.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Resensi buku "Membentuk Karakter Cara Islam"