Muhasabah Oktober 2025

بسم الله الرحمن الرحيم


alhamdulillah ku mulai, agar selalu ingat untuk bersyukur meski banyak hal yang tidak sejalan dengan keinginan dan nafsu yang menggebu

Masya Allah tabarakallah..

Proses pindah yang begitu lancar, cepat, tidak ada masalah fatal ketika prosesnya, berharap bahwa itu tanda Allah ridho' terhadap keputusan saya dan suami agar keluarga kami berkumpul kembali di Tangerang dan hijrah dari Bandung. Meskipun saya sangat sadar dan merasa kehilangan dengan segala hal yang saya miliki (suasana, support system dan friendship). Tapi demi tujuan saya pribadi : memfasilitasi anak-anak, saya dan suami agar kembali 'utuh' sebagai satu keluarga. Setelah menjalani masa pendidikan bertahun-tahun yang mengharuskan kami tinggal terpisah beberapa tahun ke belakang.

Namun Allah mengajarkan saya untuk menerima takdir dan bagaimana menata hati untuk ikhlas dengan keadaan dan mendukung keputusan suami demi mimpi kami bersama. Setiap ujian memberikan kita hikmah, melatih setiap jiwa yang lemah, dan jadi jalan agar semakin bertumbuh kearah yang lebih baik. 

Walau ada saja masalah yang muncul baik itu internal maupun eksternal. Tetap saja yang terpenting adalah kesatuan visi antara keluarga. Sebesar apapun badai, jika dipersiapkan dengan matang, bisa dilewati bersama. Sesulit apapun rintingan yang menghadang, bukan berarti harus mundur dan menyerah diawal. Saya ingat nasihat guru saya : Ustadz Abdullah Gymnastiar saat pelatihan SSG, sesudah kesulitan ada kemudahan. Bahkan ketika Allah memberikan ujian, sesungguhnya Allah memberikan dua kemudahan. Jadi saya harus selalu berhusnuzon kepada Allah. Allah tidakkan memberi masalah atau ujian yang deadlock, membuat kita terkunci, maju tidak sampai dan mundur tidak mampu, tapi Allah memberi ujian agar kita mengalami perbaikan, bertumbuh dan pendewasaan keimanan jiwa raga.

Semua hal yang dapat seperti memberikan overstimulasi, dalam kapasitas pribadi mungkin bisa meledak dalam kepala. Namun ada yang namanya ibadah hati, dan ibadah hati sangat berat serta bernilai pahala yang tiada terhingga. Meski banyak datang marabahaya, racun-racun yang entah datang darimana, bahkan sisi buruk diri sendiri, namun jika bertekad untuk mengelola hati pikiran dan bertekad berhusnuzon, yakinlah Allah akan memberikan jalan.

Jadi mulai saat ini saya bertekad untuk berhusnuzon kepada Allah. Berkaca dari peristiwa-peristiwa yang melelahkan, menyakitkan bahkan mencederai prinsip saya. Husnuzon adalah jalan perjuangan! Husnuzon harus dipaksakan, harus dilatih, harus dikerjakan setiap ada masalah. Bukan karena naif, bukan karena lugu, tapi memang sesulit itu melawan bisikan untuk berprasangka buruk pada literally apapun.

Prasangka buruk, brings negative mindset, negative mindset brings actions which didn't good even leads to something worde that undermining at every bit of our goodness have left in us.

Evaluasi ini memang harus dilakukan secara rutin, jangan beri celah agar masuknya jalan syaiton menggiring kita memperburuk sifat kita, memperburuk cara berfikir kita karena masalah yang kita hadapi!

Semua orang pasti punya masalah masing-masing tapi tidak semua orang bisa naik level dari masalah yang sudah dia hadapi. Satu-satunya cara agar bisa naik level dari semua masalah seputar kehidupan yang kita hadapi dan jalani adalah berhusnuzon. 

Husnuzon bukan sekedar niat untuk berbaik sangka dalam pikiran, tapi husnuzon adalah grateful form to Allah. Jikalau engkau mengaku bersyukur, jangan hanya diucapkan, namun kerjakanlah

 

Ego dalam diri yang tetap tidak terima ketika diperlakukan buruk oleh orang lain, namun dibalik itu semua, saya yakin Allah mau menegur saya untuk memperbaiki sikap, melipat gandakan sabar serta memperbaiki ibadah kepadaNya. Karena tidak ada sesuatu apapun yang tidak Allah ketahui, maka datangnya orang-orang yang membuat perasaan saya bercampur aduk juga merupakan hikmah. Orang yang hadir dalam hidup saya pasti memiliki kedua hal, kebaikannya untuk diteladani dan kekurangannya untuk dimaafkan (latihan memaafkan dan sabar untuk jiwa pikiran diri).

Hal paling penting lainnya adalah setiap keputusan orang dewasa yang berfikir dan memplanning adalah dukungan atau penolakan! harus siap dengan itu semua. Semua rencana masa depan, harapan, mimpi ada dalam benak kita semua dan tidak mungkin harus diketahui semua orang. Jangan biarkan harapan, tujuan dan mimpi terhenti hanya karena penolakan, cemoohan dan perilaku buruk orang lain. Setiap mimpi dan harapan akan diuji apakah mimpi dan harapan itu layak diperjuangan atau tidak. 

Hikmah dari hijrah itu ternyata luar biasa banyak. Apalagi hijrah menuju pasangan yang Allah takdirkan kita berjuang bersamanya. Tidak ada jaminan berapa lama lagi Allah ridho'i pasangan kita akan berjuang disamping kita bersama kita, maka dari itu upayakan perbanyak waktu dengannya, berikan yang terbaik saat berada bersamanya dan cari ridho'nya agar Allah SWT ridho' padamu wahai para istri. 

Ridho' Allah itu tidak gratis, ridho' Allah itu wajib diperjuangkan sepenuh jiwa raga, dan hijrah ini merupakan bentuk ikhtiar sebagai seorang mujahidah. Mimpiku membangun keluarga sakinah bersama pasangan, mengkondisikan rumah yang produktif, bermanfaat dan berdaya. Semoga Allah meridho'i dan mengabulkan harapan ini.

Tentu saja prinsip ini pasti ada pro dan kontranya, karena saya akui kapasitas diri ini begitu minimnya, ilmu juga minim dan lainnya. Namun bukan berarti saya berhenti berjuang, berikhtiar untuk mewujudkannya. Saya tidakkan mau menyerah sampai mimpi saya tercapai meskipun langkah saya lebih lambt dari yang lain dan usaha saya tidak terlihat oleh siapapun juga. Bukan berarti saya menyerah, bukan berarti saya berhenti bermimpi dan berharap akan terkabul semua harapan saya.


Goal saya menghasilkan generasi unggul yang kuat secara intelektual, mental dan spiritual yang berjiwa mujahidah berhati lembut, bertutur kata sopan dan bijaksana dalam bersikap. 

 

Semua itu bermula dari kedua orang tua yang harmonis, kompak dan kondusif menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sehat. Bagaimana anak bisa fokus dalam pelajaran dana pencapaiannya jika kedua orang tua sibuk bertengkar, sibuk dalam egonya masing-masing, sibuk mengurusi luka dan trauma dirinya sendiri.

Semoga kepindahan kami ini membawa berjuta kebermanfaatan dunia akhirat bagi kami. Kepentingan saya untuk membentuk tim yang solid hangat dan berdaya, kepentingan anak-anak memiliki suasana yang kondusif dalam belajar dan berkarya, serta kepentingan lainnya yang penuh harapan dan mimpi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hajr

Keretakan Bonding Suami-Istri Part 1xxxxxxxt

Improve My Quality of Life