Nov hingga Feb

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum wr.wb.

Wahhh, alhamdulillah tak terasa kini sudah berganti tahun, bahkan sudah berganti bulan di bulan Februari ini. Sebelum menulis aku lihat bulan terakhir aku menulis yaitu bulan November 2013, jarak yang cukup lama untuk melupakan rutinitasku dalam menulis.

November 13, Desember 13 - Januari 14, Februari 14

4 bulan berlalu dan banyak hal yang aku lewatkan untuk aku tuangkan dalam dokumentasi hidupku disini. Biarpun sekedar curahan hati, pengalaman ringan atau rutinitas, namun rasanya sangat disayangkan sekali jika kesempatan-kesempatanku ketika mendapat ilmu kubiarkan tanpa aku dokumentasikan, karena menurutku segala sesuatu itu penting, apalagi kehidupanku darisanalah aku kembali belajar dan mengevaluasi diri, sudah seberapa banyak perbaikan dan pencapaian yang aku raih dalam waktu-waktu yang terus bergulir ini.

Singkat cerita, ketika aku dinyatakan tidak diterima di kampus gajah, aku sedikit sedih dan merasa kurang maksimal dalam usahaku dan apa yang kupunya untuk aku tandingkan dalam seleksi masuk sekolah pascasarjana disana. 

Namun kesedihanku tidak aku biarpkan berlarut dan menggerogoti semangatku yang lain, dengan support pernuh dari orang tuaku, aku mampu 'move on' menggapai jalan-jalan lain dengan cara yang berbeda, biarpun karenanya aku harus merelakan dan mengikhlaskan kesempatanku untuk ikut interview dalam rangka mencari pekerjaan sejak bulan Januari 13 lalu.

Jujur saja, sifatku yang kurang fokus dan super-pesimis membuatku kehilangan kesempatan-kesempatan berharga yang aku rasa aku mampu melaluinya, hanya saja ketika itu (pasca-kelulusan) pikiranku penuh dengan ambisi untuk dapat kerja atau diterima pascasarjana. Biarpun keduanya belum tergambar jelas output yang ingin aku capai ketika itu, namun tetap saja aku harus menyibukkan diri untuk 'mengejar' sesuatu agar semangatku tidak hilang dalam berusaha yang terbaik.

Selepas itu, aku tidak henti mencari 1001 informasi tentang sekolah pascasarjana yang bisa aku masuki dan sesuai dengan apa yang aku miliki. Mulai dari kota kelahiranku, Bogor, Jakarta dan Yogyakarta juga beberapa universitas yang memiliki jurusan yang berlinier dengan jurusanku ketika sarjana. Semua aku cari informasinya dan aku buat timeline untuk waktu-waktu tesnya, alhamdulillah keinginanan ini didukung selalu oleh orang tua dan kemurahan Allah SWT untuk memudahkan segalanya.

Sampai akhirnya pilihanku untuk tes masuk jatuh di IPB Bogor. Bukan disebabkan tidak ingin kembali ke almamater yang dulu, hanya saja aku ingin lebih mengeksplorasi ilmu dan pengalamanku di tempat yang baru. Karena aku sangat memahami diriku yang sangat mudah bosan, moody dengan lingkungan yang monoton dan kekecewaan sebelumnya dengan sistem yang ada di kampusku dulu. Harapanku semoga aku mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya, bukankah kita diizinkan untuk memilih?

Pastinya sudah masuk dalam skenario Allah SWT, aku dinyatakan diterima di program studi Magister Manajemen IPB (MBA IPB). Kabar baik ini disambut keharuan dan kebahagiaan di wajah kedua orang tuaku. Aku rasa juga menghilangkan kekhawatiran akan 'kebosananku' ketika menunggu panggilan interview dan kesedihanku ditolak di negeri gajah. Biarpun aku yakini, semuanya itu pasti takdir dariNya yang maha mengkalkulasi keberkahan dan arah jalan hidupku, Allah SWT.

Lalu aku habiskan 3 bulan di Bogor untuk menuntut ilmu, side effectnya wisata kuliner.. hehe..

Subhanallahnya, dosen-dosen disana sangat professional dan menginspirasi. Mereka mungkin tidak berpihak pada pihak manapun biarpun seandainya mereka tau pihak mana yang benar dan yang salah. Namun mereka sangat bijaksana dalam menerangkan fakta dan permasalahan yang dihadapi oleh kita di Indonesia khususnya di bidang manajemen, bisnis juga politik. Rasanya tidak menyesal sekalipun aku pernah berkuliah disana, bersama teman-temanku yang down-to-earth, menyenangkan dan sangat cheerful. Aku mendapat banyak hal yang tidak terlupakan disana, aku yakinkan dapat menjadi bekalku ketika menghadapi lika-liku pasar yang lebih tak terkendali.

Kemudian ketika masa mendekati Ujian Akhir Triwulan disana, orang tuaku mengingatkanku untuk mendaftar kembali ke negeri gajah, karena sebetulnya goalku untuk sekolah pascasarjana adalah disana, aku ingin sekali menimba ilmu disana seperti senior-seniorku di kampus yang membuatku sangat terinspirasi dan iri dalam keilmuan yang mereka dapat disana. Biarpun aplikasi pendaftaranku hampir semua disiapkan dan diserangkan tidak langsung olehku, namun oleh ayah, ibu atau adikku, namun dalam hati aku yakinkan diri untuk ikhlas kepada apapun hasil yang akan aku terima nantinya.

Tanpa menginformasikan kepada siapapun, termasuk rekan-rekanku di IPB, aku mengikuti tes di negeri gajah, alhamdulillah waktu tesnya tidak bentrok dengan jadwalku kuliah di IPB dan kepulanganku yang bisa dibilang sangat sering (tidak terasa kost di tempat yang cukup jauh), aku sediakan waktu untuk tes disana.

Kemudian, tanpa memikirkan kembali, aku memasuki UAT di IPB. Satu minggu kemudian, aku di telfon pihak management negeri gajah bahwa aku diterima disana untuk intake Januari 2014. Aku yang ketika itu sedang berkumpul dengan teman-temanku, dengan sangat kaget dan masih tidak percaya, merasa sedikit panik dan sangat tegang menjawab telfon itu.

Awalnya aku tidak berani menginformasikan kepada teman-temanku dengaan alasan, aku tidak tega meninggalkan mereka ketika persahabatan kami sudah semakin eratnya. Namun dengan beberapa kondisi aku memberanikan diri dan dengan beberapa sebab juga, hampir semua teman di kelas mengetahuinya dan merekapun sedikit kaget mendengarnya.

Sebenarnya sebelumnya pun aku berfikir panjang, lama dan banyak yang aku pertimbangkan di dalamnya, mulai dari saran orang tua, teman-teman tarbiyah, teman kuliah dan pihak lain yang bisa aku mintakan nasehatnya. Dengan berpegang kepada pertolongan Allah SWT, aku yakinkan untuk memilih satu pilihan dan bersiap untuk menerima apapun konsekuensinya.

Di bulan Januari 14 lalu aku mulai dengan proses penerimaan (pre-course) hingga mengikuti perkuliahan hingga saat ini. Aku selalu yakin bahwa ini semua adalah keKuasaan Allah SWT yang Maha Pemurah, Maha Penyayang yang senantiasa membimbingku meniatkan semuanya di jalan kebaikan dan keberkahan hanya untuk meraih ridho'nya dan sebagai ikhtiar penjagaan sirkulasi tarbiyahku di kota Bandung. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah