Dia, sangat ahli menyudutkan dan mengintimidasiku agar aku merasa tidak berharga sama sekali, agar aku merasa semakin rendah diri dan tak berharga bagi siapapun. Dia, selalu membahas bagaimana aku mengecewakannya, membuatnya menyerah dan banyak hal lain yang bersumber dari diriku menurutnya. Dia, memintaku berada disampingnya namun disaat yang sama diriku dimarginalkan seolah tak berharga. Sebenarnya apa maunya, ia betul-betul mempermainkan ku saat aku benar-benar berniat dan bersikap mendukung serta menyayanginya sepenuh hati. Memang manusia tidak boleh berharap. Namun apa yang kulakukan hingga kini rasa-rasanya tidak berharga sama sekali dikacamata kesombongan dirinta. Dia mengatakan bahwa diriku kini jauh darinya, yang seolah kini sudah berada diatas langit dan tak sanggup meraih kembali bumi. Dalam katanya, hanya ada ambisi dan kesombongan yang ku rasa. Bukan usaha untuk mendukung dan membujuk demi tujuan bersama. Perasaanku? Marah, kesal, dan bosan. Berkali-kali d...
Komentar
Ini diposnya pas lagi galau-galau pisan, alhamdulillah dibukakan jalan sama Allah :)