Nasehat Ibuku Sungguh Menenangkan Hati

Hari ini kuputuskan untuk pulang sejenak ke rumahku di bandung.Kebetulan hari esoknya tidak ada laporan yang harus dikumpulkan, aku pikir bisa saja aku pulang sebentar.

Sesampainya dirumah, aku malah disibukkan dengan tugas ekonomi terapan yang belum selesai, dengan tanpa penyelesaian.

Namun diantara kepenatanku itu, ibuku memberi nasehat tentang kehidupan.

Melihat berita-berita tentang para menteri yang menginginkan kenaikan gaji, padahal tunjangan yang didapatkan sudah sangat besar sekali. Sedangakn di tempat yang sama, penduduk yang dievakuasi dari gempa, masih membutuhkan pertolongan. Sungguh sesuatu hal yang sangat kontras. Bukankah sebainya dana tersebut di berikan untuk penduduk yang terkena bencana? bukan untuk para konglomerat yang ingin semakin memperkaya diri.

Ibuku mengingatkanku tentang hal itu. Jangan sampai aku terlena oleh dunia, sehingga melupakan saudara-saudara kita yang masih menderita dan butuh pertolongan dengan segera.

Masih perlu peningkatan ibadah untuk selalu istiqomah berada di jalannya. Dengan do'a-do'a yang ibuku sampaikan untuk aku panjatkan hanya kepadaNya. Kata beliau pebanyaklah berdzkir dan memohonkan pertolongannya dari bencana, fitnah dan lilitan hutang (do'a yang harus di baca di sujud terakhir).

Ya Alloh mendengar hal itu semua, hatiku sungguh tentram, nyaman dan bertambahlah keimananku kepadaMu Ya Rabb.Ku panjatkan syukurku hanya untukMu, karena memberikanku orang tua yang dapat selalu mengingatkanku di saat kealfaan dan kekhilafanku. Alhamdulillahirrabbil 'alamin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unintentional Supply

Essential of Love

The Pure Love